NASKAH 30 MENIT PERPUSTAKAAN ASMARA


(eRWIN_SYAH@Teatermentari.com )

            Awalan:  SETTING PANGGUNG MERUPAKAN RUANGAN SEBUAH PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA YANG MUNGKIN DEKAT DENGAN TANAH KELAHIRAN KITA, WAKTU PERISTIWA SIANG JAM ISTIHARAT TIBA.
(SEORANG AKTOR MASUK DAN SEOLAH SIBUK MEMPERHATIKAN SEKELILING DAN MUNGKIN DIA INGIN MENCARI SEBUAH BUKU YANG  MAU DIA PINJAM KETIKA ITU)
DIBELAKANG LAYAR ADA YANG NGOMONG SETENGAH BERBISIK . Action……Action….Oi…action….!
MAHASISWA: Actiion….action …bapakkamu…!Ini juga sudah mau action, mau action yang bagaimana lagi, suruh aja bapak kamu, dosen kamu, temen-temen kamu yang action, iya, iya, action…!
Maaf…maaf, sewaktu latihan kami memang suka sok action, biasa biar kelihatan produktiv dan kereativ katanya hidup hanya sekali teruslah membaca dan menulis, teruslah melukis dan berlatih dalam peran masing-masing.Tapi itu bukan inti dari semua ini intinya adalah proses dan proses terserah bagaimanacaranya yang penting proses…
Pementasan kali ini mungkin tidak begitu penting untuk di tonton tapi demi kecerian kita semua, mari kita acuhkan dalam-dalam bagaimana para amatiran ini bersusah mudah untuk memainkan hayalan-hayalan dangkal mereka tentang sebuah kebetulan-kebetulan yang mungkin dianggap romantic, kritis, picisan, necis, atau najis…hehehe..
(SAMBIL MELIHAT BUKU-BUKU DI RAK PERPUSTAKAAN, HINGGA IA MENEMUKAN BEBERAPA BUKU YANG MENARIK PERHATIAN UNTUK DI BACA)
Owhh….buku tentang sejarah perang….buku tentang kisah teragis dunia pendidikan dan percintaan 
(SAMBIL MEMBOLAK-BALIK DAN MENIUP DEBU DIKULIT BUKU-BUKU) boleh juga, ini gudang buku apa perpustakaan kokbanyak nyamuk, manaACnya, mana musik menyejuk suasana mana penjaganya yang cantik itu, ah..mungkin lagi makan di kantin atau sedang pergi ketoko pakaian, terserah.
(KEMUDIAN DIA DUDUK MEMBAWA DAN MELETAKKAN BUKU-BUKU YANG DIA PILIH DARI RAK KEATAS MEJA LALU IA NGELUARKAN SEBATANG LILIN UNTUK DINYALAKAN, LAYAKNYA SEORANG KUTU BUKU IA MEMBACA DENGAN ASYIK SERIUS DAN HAMPIR TAK BERGERAK……….TAPI SESEKALI DIA MELIHAT SEKELILING DAN MENGELUARKAN ISI TASNYA DIA MENCATAT ULANG BEBERAPA TEORI KEDALAM BUKU TULISNYA….TAK LAMA KEMUDIAN DATANGLAH SEORANG MAHASISWI YANG BERKACAMATA DAN BERGAYA SIBUK MUNGKIN DIA SEDANG MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR ALIAS SEKRIPSI LALU DUDUK TEPAT DI SAMPING MAHASISWA)
MAHASISWA: (SETELAH AGAK DIAM DAN MEMPERHATIKAN TINGKAH LAKU MAHASISWI TERSEBUT LALU DIA RAGU-RAGU BERBICARA)….Semester akhir atau semester awal, kalau aku lihat kamu anak semester awal cuma datang keperpus agak akhir. Lagi sibukya…jurusan apa emang?.saya banyak kenal anak-anak dari berbagai macamjurusan di kampus ini.
(MAHSISWI MASIH CUEK DAN SEKALI MELIHAT DENGAN SENYUM YANG DIPAKSAKAN LALU MAHASISWA BERDIRI UNTUK MEMILIH LAGI BUKU-BUKU YANG ADA DIRAK…..USAI MEMILIH BUKU-BUKU DIA DUDUK LAGI)
MAHASISWA : (SAMBIL NGEDUMEL DIA NGOMONG) Dasar pencuri, perpus kok gak lengkap bukunya. Kalau saja di perpustakaan ini ada buku-buku tentang peperangan, tentang pendidikan, sejarah percintaan, hukum-hukum, hukum alam jin, hukum alam goib, perdata, perkara, perasaan…hehehe…mana ada hukum tentang perasaan.
(MERASA TERGANGGU MAHASISWI LALU MENYUMPAL TELINGANNYA DENGAN IPOD ATAU HP YANG ADA MUSIKNYA SAMBIL MENIKMATI CEMILAN MAKANAN RINGAN. MERASA MAHASISWA DIABAIKAN DIA MALAH MEMBUKA HALAMAN BUKU YANG ADA PUISI LALU IA MEMBACANYA DENGAN TULUS DAN MENYEDIHKAN SAMBIL DUDUK HINGGA SAMPAI NAIK KE MEJA)
WAJAH KITA
Puisi Hamid Jabbar
Bila kita selalu berkaca setiap saat
Dan di setiap tempat
Maka tergambarlah:
Alangkah bermacamnya
Wajah kita
Yang berderet bagai patung
Di toko mainan di jalan braga:

Wajah kita adalah wajah bulan
Yang purnama dan coreng-moreng
Serta gradakan dan bopeng-bopeng
Wajah kita adalah wajah manusia
Yang bukan lagi manusia
Dan terbenam dalam wayang
Wajah kita adalah wajah rupawan
Yang bersolek menghias lembaran
Kitab suci dan kitab undang-undang
Wajah kita adalah wajah politisi
Yang mengepalkan tangan bersikutan
Menebalkan muka meraih kedudukan
Wajah kita adalah wajah setan
Yang menari bagai bidadari
Merayu kita menyatu onani

Bila kita selalu berkaca dengan kaca
Yang buram tak sempurna
Maka tergambarlah :
Alangkah berperseginya :
Wajah kita
Yang terkadang bagai binatang
Di kota di taman margasatwa:
Wajah kita adalah wajah serigala
Yang mengaum menerkam mangsanya
Dengan buas, lahap dan gairahnya
Wajah kita adalah wajah anjing
Yang mengejar bangkai dan kotoran
Di tong sampah dan selokan-selokan
Wajah kita adalah wajah kuda
Yang berpacu mengelus bayu
Mendenguskan napas-napas napsu
Wajah kita adalah wajah wajah babi
Yang menyeruduk dalam membuta
Menyembah tumpukan harta-benda
Wajah kita adalah wajah buaya
Yang meratap dalam riangnya
Dan tertawa dengan sedihnya

Bila kita selalu berkaca dengan kaca
Yang mengkilap dan rata
Maka tergambarlah :
Alangkah berseadanya
Wajah kita
Yang mendengar segala erang
Berkerendahan hati dan berkelapangan dada:

Wajah kita adalah wajah
Yang kurang tambah
Serta selebihnya
Wajah kita adalah wajah
Yang sujud rebah
Bagi-Nya jua
Wajah kita adalah wajah
Yang bukan wajah
Hanya fatamorgana



MAHASISWI: (SETELAH DIA MEMBUKA HEADSHET DI TELINGANYA LALU DIA BERBICARA )kamu lagin yusun skripsiya?.....
MAHASISWA: (MENGELENG DENGAN NAFAS YANG MASIH NGOS-NGOSAN)
MAHASISWI: Yasudah jangan berisik. Ini perpustakaan bukan kafe, mini bar atau tempat pestifal music, ini perpustakaan. Pake acara baca buku sampai naik-naik keatas meja lagi, gaksopan!..terus terang aja ya, saya ini keganggu sama tingkah kamu yang aneh itu (SAMBIL NGEDUMEL, MEMASANG HEADSHET KETELINGA DAN MENERUSKAN KESIBUKANYA MEMBUKA-BUKA MAKALAH DAN BERBAGAI CONTOH TUGAS AKHIR) bukannya diam, malah kayak monyet (CUEK).
MAHASISWA: (KEMUDIAN IA MENIUP LILIN DAN MENYANYIKAN LAGU ULANG TAHUN MENGENANG KEKASIHNYA, SETAHUN YANG LALU MEREKA PERNAH MERAYAKANYA DI PERPUSTAKAAN YANG SAMA. LALU IA MENGELUARKAN FOTO MATAN KEKASIHNYA DALAM TAS DIA BERBICARA DENGAN NADA SEDIH SAMBIL MEMANDANGI FOTO ITU)selamat ulang tahun sayang, 
(black out)

BY: ERWINSYAH



0 komentar:

Posting Komentar