Dipecat Dengan Hormat


Suatu ketika di rumah seorang majikan kalangan terhormat
seorang tukang sapu dicaci habis-habisan dengan lidahnya yang
bercabang seperti ular
sebab tukang sapu kerap tertangkap kalau ia sedang malas-malasan
membersihkan seluruh lantai dari batu mengkilat dalam rumahnya
 He tukang sapu sialan apa mata kamu tidak melek
apa kerjamu seharian di rumah ini, lantai kotor meja kursi
dan prabotan berantakan percuma kamu saya gaji tiap bulan
kalau kerja beres-beres saja kamu nggak becus”. !
lalu dengan nada berani dan keluhan yang setengah dipaksakan
si tukang sapu menjawab “tuan yang saya hormati.
setiap pagi, siang, sore bahakan malam semua lantai dan prabotan
saya bersihkan dan rapihkan tapi apa hasilnya, suasana rumah tetap
saja kotor seperti saya pertama kali kesini bekerja di rumah bapak
ingat pak, saya bekerja bukan semata-mata karena duit atau gaji
bulanan yang bapak berikan!
saya sering berfikir tiap ruangan habis saya bersihkan dan saya baru sadar
ternyata  semua tamu, kerabat, anak-anak bapak yang masih bocah
dan yang sudah gede-gede itu mereka tidak suka tempat yang bersih
dan sayapun bosan selalu mengingatkan mereka, dan saya tidak ingin
memaksa mereka untuk menyukai ruang yang bebas dari sampah.
jadi hari inipun saya putuskan untuk tidak menyapu biar bapak tahu dan
segera memikirkannya, bukankah bapak selalu melarang bawahan bapak
kalau meraka dilarang mengerjakan pekerjaan  kotor”,
lalu sang majikan dengan sinis membenarkan apa yang dikatakan oleh tukang sapu
dan atas kejujuran itu tukang sapupun di pecat secara terhormat.

0 komentar:

Posting Komentar