Akan ku kirimkan sajak yang mungkin tak
perlu untukmu
Kau akan membaca kalimat-kalimat harap dan tunggu.
Umpama mata air hanyut ke-ribuan
muara hingga tiba ke samudra, aku Membujuk hati di masa lalu yang hampir menepi
Embun dan cahaya bulan temanku menanak hari
Nama ku telah lama menutupi telinga hati.
Cintaku aroma air tawar melunasi dahaga waktu.
Impianku berlahan tumbuh menjelma segala rupa
Nun, kata dalam kalimat-kalimat yang
akan kau baca melahirkan nyayian
Tanpa api meresap, kutulis kalimat yang bukan haya kumpulan kata
Aroma guguran bunga hanyut di sungai paling hulu
kupendam tepat ke-dalam jantung pertama peta
ilmu.
Irama kalimat telah mejelma lagu
Mungkin kata-kata itu adalah ketulusan yang telah lahir.
Usap kemarau dan hujan bilakah turun, malam
mengenang fajar,
bunga-bunga akan segera mekar, kupu-kupu baru terbang belajar.
0 komentar:
Posting Komentar